Manusia terbentuk di dalam rahim dan kemudia lahir kedunia. Kehidupan manusia masih bisa terenggut pada fase apapun pada waktu dan tempat tertentu. Sekarang ini kesadaran manusia bisa bertahan sampai pada umur tujuh puluh dan delapan puluh tahun sebelum dipadamkan oleh kematian.
AdelSimamora
Sabtu, 23 Februari 2019
Selasa, 01 Agustus 2017
Lalat alias lanok
Siapa
yang tidak kenal dengan lalat. Lalat bagi sebagian orang tidak lain hanyalah
seekor hewan kecil yang menjijikkan yang dalam kehidupan kita sering terlihat
jorok, berkerumun ditempat kotor dan sering membawa penyakit serta hanya
membawa musibah dan penyakit bagi manusia. Padahal sebenarnya lalat juga
memiliki manfaat yang tidak sedikit bagi kehidupan manusia, karena Tuhan
tidaklah menjadikan sesuatu itu dengan sia-sia di muka bumi ini.
Mungkin
anda penasaran bukan dengan beberapa hal yang belum anda ketahui tentang lalat.
Kaki lalat berfungsi sebagai indera perasa dan lebih sensitif 10 juta kali dari
pada lidah manusia. Lalat dapat mengenali ancaman berdasarkan
lokasi. Otaknya akan menghitung seberapa jauh ancaman terhadapnya sebelum
memutuskan untuk mengepak sayap dan kabur. Setelah memprediksi arah ancaman,
kakinya bertumpu untuk terbang ke arah yang berlawanan. Semua persiapan
meloloskan diri dapat dilakukannya dengan sangat cepat hanya 100 milidetik
setelah ia mendeteksi adanya bahaya. Ini membuktikan
bahwa kenapa lalat sangat sulit dipukul. Lalat bereaksi terhadap suatu gerakan
5 kali lebih cepat dari manusia. Bulu sensitif pada tubuh mereka mengirim
langsung data ke sayap sehingga lalat bisa langsung mengambil respon cepat. Pada
manusia data diproses dahulu di otak. Lalat dapat terbang kemana saja tanpa
sedikit pun merasa takut oleh kekuatan angin. sungguh kemampuan terbangnya
sangat ajaib.
Tetapi dibalik keindahan ciptaan Tuhan terhadap lalat. Ada pepatah ataupun
simpulan bahasa yang mengilustrasikan kita tidak boleh seperti lalat. Seperti Lalat hijau Maksudnya : Orang
yang buruk perangainya dan gemar melakukan perbuatan jahat. Dan terakhir "Jadilah
kumbang, hidup sekali di taman bunga, jangan jadi lalat, hidup sekali di bukit
sampah." Arti: Jadikan hidup menjadi orang berguna.
Selasa, 24 Januari 2017
MARMAHAN HORBO
Musim panen telah usai, hari itu adalah saat-saat anak gembala mengembalakan kerbau ke sawah-sawah. Hari ini saya beruntung dapat liburan di saat selesai panen padi. Saya waktu itu jalan-jalan ke dusun Panjaitan dan Simaninggir, Desa Lumban Sormin Kecamatan Pangaribuan. Dusun tersebut sangat sejuk karena berada dikaki gunung, yang penduduknya mayoritas adalah petani yang bersahaja.
Masa-masa itu saya dan adek-adek gembala mengembalakan kerbau. Kerbau
yang kami gembalakan kerbau
diatas 30 ekor. Sewaktu menggembala, kerbau ini menjadi satu kumpulan
saja. Tiap ekor kerbau memiliki nama tersendiri dan mereka mengerti jika
namanya dipanggil. Unik memang, karena tiap kerbau ternyata memiliki
kelakuan yang berbeda-beda satu sama lain, selain itu bentuk tubuh,
warna rambut, bentuk tanduk, ekor, dll juga berbeda beda. Dan saya pun tidak paham hal itu karena saya baru ikut mengembalakan kerbau pertama kali :)
Hari ini saya belajar dari adek-adek gembala, bahwa mereka tetap ceria walaupun keadaan susah dan jangan kau sesalkan semua takdirmu, jadilah anak yang berjiwa besar sanggup menerima segala kekurangan, bertahan dalam kesederhanaan.
Langganan:
Postingan (Atom)